APRESIASI
CERPEN
Judul
:
“TAKDIRKU”
Oleh
:
Nama : Lucky Ade Hermawan
Kelas : XII PT 1
No. Induk :0892/0178.013
No. Absen : 17
A. Pendahuluan
1. Hakikat Apresiasi
Hakikat
apresiasi adalah suatu langkah untuk mengenal, memahami dan menyusun suatu
karya sastra dengan timbulnya rasa ingin menikmati karya tersebut dan berakibat
apresiator dapat menghargai karya sastra yang di nikmatinya . karya sastra
dapat di kenal melalui unsur-unsur yang membangunnya yaitu unsure instrinstik .
yang dimaksud unsure instrinstik yaitu tema, alur/plot, tokoh,dll.
Di
samping itu untuk memahami suatu karya sastra atau teks seni berbahasa dapat
dilakukan pengamatan terhadap unsure-unsur ekstrinsik yaitu, hal-hal yang
melatar belakangi pengarang, tujuan penulis, latar sosial budaya ,lingkungan
kehidupan pengarang, serta latar belakang pendidikan..
2.
Proses Apresiasi
Sebelum melakukan
apresiasi, umumnya seseorang memilih bentuk karya sastra yang di sukainya,
misalnya saja bentuk karya sastra, prosa, puisi, drama, atau film. Sebuah karya
sastra dapat disukai dan di gemari oleh seseorang karena karya tersebut dapat
memberi kesan tersendiri . yang menimbulkan empati bagi penggemarnya adalah
disebabkan oleh proses penciptaan karya sastra itu sendiri. Yaitu sebagai
berikut :
a) upaya uk mengekpsplorasi
jiwa pengarangnya ke dalam bentuk bahasa yang akan di sampaikan kepada
orang lain.
b) upaya mejadikan sastra
sebagai media komunikasi antara pengarang atau pencipta dan peminat
sastra .
c) upaya menjadikan sastra
sebagai alat penghibur untuk peminat sastra.
Untuk mengapresiasi sebuah
karya sastra atau teks seni berbahasa perlu dlakukan hhal-hal berupa berikut
ini :
a) menginter prestasi
penafsiran terhadap karya sastra berdasarkan karya-karya tersebut.
b) Menguraikan unsure-unsur
karya sastra tersebut , baik unsure instrinstik maupun unsure ekstrinstik
c) Menikmati krya sastra
berdasarkan pemahaman untuk mendapatkan suatu penghayatan
d) Menilai dan mengevaluasi
karya sastra tersebut.
3.
Jenis Apresiasi
Sebuah
tahapan apresiasi ,seseorang yang dapat memberikan penilaian yang positif
agar bagi sebuah karya sastra dapat dijelaskan secara objektif dan
mempertanggung jawabkan sikapnya tersebut kepada orang lain.Seseorang akan
merespon karya tersebut dengan dua bentuk sikap atau jenis apresiatif yaitu
apresiasi yang bersifat kinetik (sikap tindakan).Dan apresiasi bersifat
verbalitas
a) Apresiasi bersifat kinetik
yaitu sikap memberikan minat pada sebuah karya sastra lalu berlanjut pada
keseriusan untuk melakukan langkah-langkah apresiatif secara aktif seperti
berikut ini.
b) Apresiasi kinetik untuk
karya sastra berupa prosa fiksi seperti cerpen dan novel tindakan apresiatifnya
adalah:.
1. Memilih cerpen atau novel
yang sesuai dikehendaki.
2. Membaca dan menyenangi
novel sejenis.
3. Menyenangi tema atau
pengarangnya.
4. Memahami pesan-pesannyha.
5. Jalan ceritanya
6. Mengenal tokoh-tokoh dan
watak tokohnya(bahkan secara ekstrim ada yang berkeinginan mengidentifikasi
diri menjadi tokoh yang digemari dalam karya prosa tersebut). Puncak dari sikap
apresiasi ini ialah dengan dapat memberikan komentar atau tanggapan tentang hal
yang berhubungan dengan cerpen atau novel yang digemari.
a. Apresiasi kinetik
untuk karya puisi,tindakan apresiatifnya antara lain:
1. Menyukai puisi-puisi
tertentu.
2. Berusaha memahami makna puisi
yang disukai.
3. Berusaha dapat membaca
puisi dengan baik.
b. Apresiasi kinetik untuk
karya sastra drama,tindakan apresatifnya antara lain:
1 . Menonton dan menyukai
pementasan drama tertentu
2 . Menyimak dialog yang
dilakukan para tokoh.
3 . Mengenal karakter
tokohnya.
4.
Pengertian Prosa
Prosa adalah
salah satu genre ( jenis atau jenis) sastra, yang lainnya adalah
puisi, drama, dan lisan sastra. Ini adalah tulisan berkesinambungan dalam
kata-kata yang disusun mengikuti urutan normal dari pidato biasa dan di mana
irama tidak konsisten terulang, seperti dalam puisi, dan tidak tergantung pada
pola dangding (mengalahkan diukur). Prosa adalah jenis tulisan yang meniru
pembicaraan atau percakapan yaitu penulis prosa menulis seolah-olah mereka
berbicara seperti bahwa bentuk penulisan mengambil irama bicara. Ini adalah
produk dari imajinasi manusia, tetapi memiliki ilusi realitas dalam refleksi
dari pengalaman manusia. Realisme adalah ciri pembeda yang paling penting dari
penulis prosa dan prosa memanfaatkan ruang yang luas disediakan oleh genre ini
untuk meniru aspek-aspek realitas sosial. Ini tidak seperti puisi yang
menekankan ekonomi kata-kata.
a. Jenis Prosa Baru
1. Fiksi berdasarkan penemuan atau
imajinasi
Novel
Singkat cerita
Novella
2. Non-fiksi berdasarkan fakta
Autobiografi
Biografi
Karangan
Buku harian
Laporan ilmiah
b. Kisah Pendek
Ini adalah bagian dari
fiksi prosa yang bertujuan untuk mencapai kesatuan karakterisasi, tema, dan
efek dengan berfokus pada beberapa karakter selama rentang waktu yang singkat
dan konsentrat peristiwa sehingga mereka mengambil waktu yang singkat untuk
memberikan.
Ini dikembangkan di Eropa
dan Amerika di abad 19awal dan kemudian menyebar ke seluruh dunia.
Edgar Allan Poe dianggap sebagai ayah dari genre, setelah dimulai di Amerika
pada pertengahan abad ke 19. Dia digambarkan sebagai
sebuah cerita yang cukup pendek untuk dibaca dalam satu duduk. Panjang,
bagaimanapun, tidak harus kualitas hanya dengan sebuah cerita pendek yang dapat
diidentifikasimelainkan aspek-aspek lain dari strukturnya.
1.UNSUR-UNSUR INTRINSIK
PROSA
Unsur intrinsic prosa
adalah unsur intrinsik yang membangun karya sastra itu sendiri.
Yang termasuk unsure intrinsic dalam karya sastra prosa adalah
a. Tema
Adalah gagasan atau pesan
utama yang menjalin struktur isi cerita antara lain masalah
social,ekonomi,politik,moral,agama.Disis lain ada pendapat tentang tema adalah
inti atau landasan utama pengembangan cerita.Tema dapat dari pengalaman
pengarang,pengamatan pada lingkungan,permasalahan hidup.
b. Alur/Plot
Adalah jalan cerita atau
cara pengarang bercerita.Alur dapat disebut juga rangkaian atau tanggapan serta
pengembangan ceritanya.Alur terdiri dari atas alur maju,alur mundur
(flashback),alur melingkar dan alur campuran.
Tahapan – tahapan alur
yaitu:
1. Pengenalan
2. Pengungkapan masalah
3. Ketegangan
4. Penyelesaian
@da lima unsur plot yang
betrpusat pada konflik seprti yang terlihat dalam rangkaian berikut:
Pengenalan-Timbulnya
konflik – konflik memuncak – Klimaks – Pemecahan masalah.
Berdasarkan rangkaian peristiwanya,plot dibedakan menjadi :
1. Plot maju,ceritanya
bergerak maju(A-B-C-D-End)
2. Plot mundur (Flashback
ceritanya bergerak mundur (End – A – B –C – D )
3. Plot gabungan
c. Latar/Setting
Adalah Gambarab\n tentang
waktu,tempat dan suasana yang digunakan dalanm suatu cerita.Latar waktu adalah
waktu tertentu ketika peristiwa dalam cerita itu terjadi.Latar tempat adalah
Lokasi atau bangunan fisik lain yang menjadi tempat terjadinya peristiwa
– peristiwa dalam cerita.Latar suasana adalah Salah satu unsure yang berkaitan
dengan keadaan psikologis yang timbul dengan sendirinya bersamaan dengan jalan
cerita.
d. Tokoh
Ialah cara pengarang
mengambarkan para tokoh didalam cerita.penokohan terdiri atas tokoh cerita
yaitu orang – orang yang terlibat secara langsung sebagai pemeran sekaligus
pengerak cerita dan orang – orang yang hanya disertakan didalam cerita.Dan
watak tokoh yaitu Penggambaran karakter serta prilaku tokoh – tokoh dalam
cerita.Tokoh utama disebut juga Protagonist dan lawannya Antagonist.Cara
pengarang menggambarkan para tokoh cerita adalah Dengan cara langsung
dijelaskan nama tokoh beserta gambar fisik kepribadian,lingkungan hidup,jalan
pikiran,proses berbahasa dan cara lainnya reaksi dari tokoh lain,pengungkapan
kebiasaan tokoh jalan pikiran atau tindakan saat menghadapi masalah.
Cara melukiskan tokoh bia
dilakukan dengan cara berikut ini:
Penggarang melukiskan
secara langsung bentuk lahirt tokoh misalnya raut muka,bentuk tubuh,dan
rambut.
1. Penggarang melukiskan
keadaan sekitar tokoh.
2. Penggarang melukiskan
pandangan seorang tokoh terhadap tokoh lain.
3. Penggarang melukiskan
melalui percakapan atau dialog.
e. Sudut Pandang
Sudut pandang disebut juga
point of view ialah posisi penggarang dalam cerita.Posisi pengarang dalam
cerita terbagi menjadi dua yaitu
1. Penggarang terlibat dalam
cerita.
2. Penggarang terlibat diluar
cerita.
f. Amanat
Pesan ingin disampaikan
penggarang bias berupa nasehat,harapan,kritik yang disampaikan secara
esplisit(penggarang mengemukakan pesan secara langsung cerita dalam cerita)
Dan impisit(penggarang
mengemukakan pesan secara tidak langsung)
0 komentar:
Posting Komentar